RSS

Dicintai Diam-Diam

06 Jun

Kau mungkin pernah sekali, atau berkali-kali dalam hidupmu menatap wajah Rembulan di hadapanmu. Kau mengetuk kusen jendela, berisik sedemikian rupa. Heboh berusaha mencuri perhatiannya. Begitu ia mengalihkan pandangannya ke dalam matamu, kau bertanya, “Pernahkah kau dicintai diam-diam?”

Dicintai diam-diam adalah kerinduan milik setiap wanita. Saat ia mengetahui bahwa pernah dahulu sekali ia diculik diam-diam dari rangkaian tulang rusuk pemiliknya, ia selalu mendamba. Bahwa suatu hari nanti, pemiliknya akan kembali, dan merengkuhnya tergesa dalam pelukan candu kekasih yang merindu. Maka, di setiap detik hidupnya. Bahkan dalam setiap gerak-geriknya, wanita akan selalu berpura-pura untuk dua hal. Yang pertama, ia akan berpura-pura sedang serius beraktivitas. Kedua, ia akan berpura-pura tak merasakan bahwa dirimu ada di balik punggungnya. Mengawasinya dengan tatapan cinta.

Itulah wanita, yang pandai membutakan mata dzahirnya, dan menajamkan mata batinnya. Ia selalu berharap kau ada di sana. Mengawasinya diam-diam. Mendambanya diam-diam.

Maka tak heran, saat ditanya begitu, Rembulan hanya menatapmu tak berkedip. Kemudian terbang dalam kelumit asanya sendiri.

Kau tak tau, sungguh kau tak tau, bahwa dirimu sendirilah, dirimu yang tiap malam setia menarik langkah ke kusen jendela demi mengajukan sebuah pertanyaan, mengeluh lesu menatap langit hari ini yang masih pekat, berbinar matanya saat menatap seberkas cahaya hari empat belas. Kau sendirilah, Wahai Bumi, yang sesungguhnya mencintai Rembulan diam-diam. Dan hanya Rembulan yang menyadari, bahwa dicintai diam-diam sama sekali tidak menerbitkan kegembiraan. Bukan karena kau belaga amnesia. Melainkan karena ia tau, bahwa saat tersadar nanti, kau sendirilah yang akan meraung-raung meratapi, cintamu yang terpisah jarak ribuan kilometer, yang cahayanya saja yang berpendar-pendar menghangatkan sepinya jiwamu. Sedangkan pelukannya, adalah sebuah keniscayaan.

Karena..

Persatuan Bumi dan Rembulan sungguh tak boleh terjadi. Atau, kalian berdua hanya akan membawa kehancuran.

Ditulis oleh Salma Fajariyyatunnisa. Cimande, 6 Juni 2015.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 6, 2015 inci Uncategorized

 

Tinggalkan komentar